Sabtu, 21 Agustus 2010

...antara cinta dan waktu...



Tersebutlah, di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai
macam benda-benda abstrak.
Ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya.

Mereka hidup berdampingan dengan baik.
Namun suatu ketika, datang badai menghempas dan air laut
tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu.
Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.

Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu.
Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan.
Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta.


Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu.
“Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!” teriak Cinta.

“Aduh! Maaf, Cinta!” kata Kekayaan,
“perahuku telah penuh dengan harta bendaku.
Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam.
Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini.”

Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi.
Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya.
“Kegembiraan! Tolong aku!”, teriak Cinta.
Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta.

Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang.
Cinta kian panik. Tak lama lewatlah Kecantikan.
“Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!”, teriak Cinta.

“Wah, Cinta, kamu basah dan kotor.
Aku tak bisa membawamu ikut.
Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini,” sahut Kecantikan.

Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak.
Saat itu lewatlah kesedihan.
“Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu,” kata Cinta.
“Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja…”
kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.

Cinta putus asa.
Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.
Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara ..
“Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!”

Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya.
Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.

Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.
Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu.
Cinta segera menanyakannya kepada seorang penduduk
siapa sebenarnya lelaki tua tadi.

“Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu.” kata orang itu.
“Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya.
Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku”
tanya Cinta heran.

“Sebab,” kata orang itu,
” hanya Waktu-lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu …”
Selengkapnya...

Minggu, 15 Agustus 2010

Pesankan saya tempat di neraka !!! (sebuah kisah tragis dari Mesir)

Sebuah kisah dimusim panas yang menyengat. Seorang kolumnis majalah Al Manar mengisahkannya…

Musim panas merupakan ujian yang cukup berat. Terutama bagi muslimah, untuk tetap mempertahankan pakaian kesopanannnya. Gerah dan
panas tak lantas menjadikannya menggadaikan akhlak. Berbeda dengan musim dingin, dengan menutup telinga dan leher kehangatan badan bisa dijaga. Jilbab bisa sebagai multi fungsi.

Dalam sebuah perjalanan yang cukup panjang, Cairo-Alexandria; di sebuah mikrobus. Ada seorang perempuan muda berpakaian kurang layak untuk dideskripsikan sebagai penutup aurat. Karena menantang kesopanan. Ia duduk diujung kursi dekat pintu keluar.

Tentu saja dengan cara pakaian seperti itu mengundang ‘perhatian’ kalau bisa dibahasakan sebagai keprihatinan sosial. Seorang bapak setengah baya yang kebetulan duduk disampingnya mengingatkan. Bahwa pakaian seperti itu bisa mengakibatkan sesuatu yang tak baik bagi dirinya. Disamping pakaian seperti itu juga melanggar aturan agama dan norma kesopanan.

Tahukah Anda apa respon perempuan muda tersebut?
Dengan ketersinggungan yang sangat ia mengekspresikan kemarahannya. Karena merasa privasinya terusik. Hak berpakaian menurutnya adalah hak prerogatif seseorang.

“Jika memang bapak mau, ini ponsel saya. Tolong pesankan saya, tempat di neraka Tuhan Anda!!
sebuah respon yang sangat frontal. Dan sang bapak pun hanya beristighfar. Ia terus menggumamkan kalimat-kalimat Allah.

Detik-detik berikutnya suasanapun hening. Beberapa orang terlihat kelelahan dan terlelap dalam mimpinya. Tak terkecuali perempuan muda itu. Hingga sampailah perjalanan dipenghujung tujuan. Di terminal akhir mikrobus Alexandria.

Kini semua penumpang bersiap-siap untuk turun. Tapi mereka terhalangi oleh perempuan muda tersebut yang masih terlihat tertidur. Ia berada didekat pintu keluar. “Bangunkan saja!” begitu kira-kira permintaan para penumpang.

Tahukah apa yang terjadi. Perempuan muda tersebut benar-benar tak bangun lagi. Ia menemui ajalnya. Dan seisi mikrobus tersebut terus beristighfar, menggumamkan kalimat Allah sebagaimana yang dilakukan bapak tua yang duduk disampingnya.

Sebuah akhir yang menakutkan. Mati dalam keadaan menantang Tuhan.
Seandainya tiap orang mengetahui akhir hidupnya….
Seandainya tiap orang menyadari hidupnya bisa berakhir setiap saat… Seandainya tiap orang takut bertemu dengan Tuhannya dalam keadaan yang buruk…
Seandainya tiap orang tahu bagaimana kemurkaan Allah…
Sungguh Allah masih menyayangi kita yang masih terus dibimbing-Nya.
Allah akan semakin mendekatkan orang-orang yang dekat denganNYA semakin dekat.
Dan mereka yang terlena seharusnya segera sadar…mumpung kesempatan itu masih ada.
Selengkapnya...

Jumat, 06 Agustus 2010

Salah Jurusan....

Sebenernya kejadian ini sudah cukup lama aku alami (4 Juni 2010). Tapi berhubung sudah cukup lama ga ngurusin blog, jadi ga pernah ditulis-tulis disini.

Kejadian ini berawal pada saat aku baru saja pindah ke rumah baru (dulunya tinggal bareng abangku), Alhamdulillah sekarang 'tempat berteduh-ku' sudah jadi dan bisa ditempati. Karena lokasinya yang cukup dekat dengan stasiun kereta (Stasiun Sudimara), jadi aku memutuskan untuk naik kereta saja menuju kantor.
Padahal pada saat itu belum pernah sama sekali mencoba naik kereta menuju kantor, hanya mendengar pengalaman-pengalaman dari teman-teman kantor saja yang biasa naik kereta.
Yang aku pikirkan pagi itu sambil berjalan menuju stasiun, nanti penumpangnya rame ga yaah... beli tiketnya nanti di sebelah mana yah... aman ga yah di kereta... dan bermacam pikiran lain terlintas di pikiranku.
Setelah berjalan sekitar 5 menit, akhirnya sampai juga aku di stasiun. Hmmm, ternyata ramai juga ya di sini, mungkin karena memang jam berangkat kerja. Aku coba lihat-lihat kerumunan orang-orang yang mengantri, akhirnya tau juga dimana posisi loketnya. :)

Setelah mendapatkan tiket, aku pun ikut antri bersama penumpang lain di jalur keberangkatan kereta.
Tidak lama kemudian kereta yang ditunggu pun datang, aku dan para penumpang lain berdesak-desakan masuk ke dalam kereta tersebut. Huuh, ternyata penuh juga, sudah tidak ada tempat duduk lagi. Jangankan tempat duduk yang kosong, yang berdiri pun sudah banyak sekali.
Tak apalah pikirku, perjalanan juga kan tidak terlalu jauh, yang penting bisa sampai kantor.

Begitulah, tidak ada yang spesial sampai aku tiba di kantor.
Tetapi tidak pada saat pulang kantor. Kembali aku berencana naik kereta untuk transportasi-ku pulang ke rumah.
Sore itu aku bareng dengan teman kantorku, Hendri. Dia sudah cukup sering naik kereta juga, lumayan lah pikirku, ada teman yang cukup tau area di sekitar Stasiun Sudirman, biar ga terlalu bingung. :)
Setelah mendapat tiket kami pun menunggu kereta kami masing-masing. Karena Hendri naik kereta ke arah Depok, sedangkan aku ke arah Serpong.
Cukup lama kami menunggu, akhirnya ada kereta yang datang juga (yang aku pikir bahwa inilah keretaku).

Disinilah semua berawal. Begitu kereta berhenti, aku pun naik kereta duluan. Pada saat itu Hendri sempat bilang, 'ini kereta lo gus ?' dan dengan mantabnya aku jawab, 'iya Hen, aku duluan yaa...'
Setelah beberapa penumpang naik, kereta pun kembali jalan menuju Stasiun Tanah Abang. Alahmdulillah aku mendapat tempat duduk kali ini. Sesampainya di Tanah Abang, kereta berhenti cukup lama karena disini memang kereta akan berubah arah menuju Serpong, jadi biasanya berhenti sekitar 5 menit sambil menunggu penumpang yang naik.
Pada saat kereta berhenti tersebut, aku dengar suara petugas dari pengeras suara, '...segera diberangkatkan kereta Bekasi Express menuju Bekasi di jalur 6...' Kemudian aku iseng-iseng melihat keluar jendela, loh kok kereta yang aku naiki ini di jalur 6 yaa ?
Lalu aku tanya kepada seorang perempuan di sebelahku, 'ini kereta menuju Serpong bukan yah Mbak ?' '..ooh, bukan Mas, ini kereta menuju Bekasi...'
'oohhhh, makasih yaah Mbak...' (sambil cengar-cengir campur panik...)
Setelah mengucapkan terima kasih, aku pun langsung bergegas menuju pintu untuk segera keluar. Begitu aku turun, pintu pun tertutup dan kereta tersebut kembali melanjutkan perjalannya.

Fiiuuuuhhh....hampir saja...

Disana aku kembali bertanya kepada petugas tentang keretaku, lalu petugas tersebut berkata, '...tunggu saja Mas sebentar lagi, baru saja berangkat dari Stasiun Sudirman.'
Tidak lama kemudian datang lah kereta Express berikutnya, kali ini di dalam sudah cukup ramai, penumpangnya pun sudah banyak yang berdiri. Begitu naik aku langsung tanya kembali ke salah satu penumpang, ternyata kali ini kereta yang aku naiki sudah benar. :)
Walaupun berdiri, tapi pikirku tak apalah, asal tidak salah kereta. :)

Begitu lah pengalaman hari pertamaku naik kereta menuju kantor sampai pulang lagi ke rumah. Akhirnya aku baru mengalami sendiri kebenaran dari pepatah 'Malu bertanya sesat di jalan'.
Selengkapnya...

Kamis, 05 Agustus 2010

2 hari yang paling indah.....

Setelah satu tahun lebih blog ini tidak terurus, akhirnya aku kembali menuliskan sesuatu disini.
Tapi mungkin tidak seperti biasanya, aku selalu mencoba menulis disini dengan suasana hati yang senang dan ceria. Tidak untuk kali ini...
Cukup panjang apabila harus diceritakan dari awal, mungkin di lain kesempatan akan aku ceritakan semua.

Tanggal 2 dan 3 Agustus 2010.... Yaa, mungkin itu adalah hari terindah dalam hidupku, dan akan aku kenang selama hidupku. Entah apakah yang terjadi pada hari itu masih bisa terjadi lagi di lain waktu. Aku tidak tau kenapa pada hari itu semua terasa berbeda, sudah cukup sering kami bertemu, tapi kemarin benar-benar beda. Mudah-mudahan itu bukan pertanda bahwa aku tidak akan pernah bertemu lagi dengannya. Amin.

Aku sudah benar2 bingung apalagi yang harus aku tulis sekarang, hati ini benar-benar sedang kacau. Entah apakah harapan untuk kebersamaan itu masih ada, hhhhhhh......
Saat ini, aku hanya berharap keajaiban dari Allah akan datang padaku. Semoga.... Selengkapnya...

Minggu, 19 Juli 2009

Bom.... lagi dan lagi...

Hhuuaaaahhh......
terbangun dari tidur karena alarm hp berbunyi. Hatiku berpikir sejenak, waahh udah jam 6 niih.
Tapi karena masih kurang enak badan (soalnya semalem habis maen futsal, orang2 tuh olahraga pada sehat, aku malah ga enak badan, dasaar aneh), akhirnya aku cm nyari hp buat matiin alarm dan nerusin tidur2an lg, hiihi
Baru kebangun lagi jam 8, cuci muka, gosok gigi, terus sapu2 rumah sebentar, baru deh hidupin tv.
Astaghfirullah....Beritanya bener2 membuat kaget, barusan terjadi ledakan di dua hotel berbintang dan cukup mewah di Jakarta, JW Marriot dan Ritz Carlton.

Yaa...JW Marriot pernah mengalami hal yang sama pada tahun 2003, disebabkan oleh bom para teroris yang tidak bertanggung jawab, dan apakah kini hal itu terjadi lagi ??
Sejenak aku terus memantau berita tersebut dari beberapa stasiun tv, karena belum ada pemberitahuan resmi bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh bom. Setelah setengah hari terus mengikuti berita, akhirnya ada pemberitahuan resmi bahwa ledakan tersebut benar disebabkan oleh bom. Memang bisa cukup terlihat dari gambar-gambar di lokasi setelah terjadi ledakan, kerusakan yang terjadi tampaknya parah sekali.

Sesaat hati ini bergumam, cobaan apa lagi yang di berikan oleh-Nya pada negara ini ?? Setelah sekian lama hal seperti ini tidak terjadi lagi, kenapa harus terjadi lagi sekarang ??
Kemudian terlintas satu perasaan benci (mungkin juga mencaci maki) terhadap para pelaku. Apa sih yang kalian inginkan ?? Kepuasan apa yang kalian dapatkan dari perbuatan semacam ini ??
Entahlah siapa yg bisa menjawab. Mungkin hanya dia dan Dia yang tahu...


Seperti biasa, dan seperti kejadian yang dulu-dulu, keamanan dimana-mana semakin di perketat setelah kejadian. Bukan hanya di Jakarta, semua kota-kota besar dan kota-kota yang pernah mengalami kejadi serupa keamanannya semakin di perketat.
Semua akses masuk mulai dari tol, pelabuhan, bandara, harus melalui pemeriksaan ketat petugas. Operasi polisi juga semakin di tingkatkan. Aku berpikir, kemarin-kemarin kenapa tidak begini ?? Kenapa baru mulai grasak-grusuk setelah ada kejadian ??
Kalaupun kemarin-kemarin sudah dilakukan hal-hal seperti ini, apa yg salah ?? Apakah petugas kita yg kecolongan, atau teroris tersebut yang semakin cerdik ?? Kenapa bisa lolos ?? Apalagi bisa terjadi di tempat yang sama yang dulunya pernah terjadi ??
Lagi-lagi, banyak sekali pertanyaan yang susah untuk dijawab....

Hhmmm...semua sudah terjadi. Sekarang kita hanya bisa berbuat dan memberikan yang terbaik.
Aku sendiri tidak ada yang dapat aku lakukan, aku hanya bisa berdoa agar para korban diberikan ketabahan, dan bagi para korban yang telah mendahului kita, semoga dapat diterima di sisi-Nya. Amin.
Untuk para pelaku, sadarlah. Semua dari kita akan kembali kepada-Nya, dan tidak ada sedikitpun dari perbuatan kita yang akan lolos dari pengadilan-Nya. Apalagi pelaku yang berasal dari negara kita sendiri, berpikir lah dengan akal sehat kalian. Ini negaramu sendiri, dan ada beberapa korban dari negara kita juga, saudaramu sendiri.
Aku sendiri pun belum merasa cukup baik. Tapi yang jelas, walaupun aku belum mampu untuk berbuat baik, setidaknya aku berusaha untuk menghindari perbuatan yang tidak baik.
Semoga semuanya dapat berjalan dengan baik setelah kejadian ini, dan tidak ada lagi kejadian-kejadian seperti ini yang akan terulang di masa yang akan datang. Semoga....
Selengkapnya...

Senin, 13 Juli 2009

Akhirnya.....

Akhirnya.....

kata itulah yg pertama kali keluar dari dalam benakku setelah selesai membuat blog ini. Mungkin sudah cukup lama aku mengamati beberapa blog karya2 orang lain, dan hasilnya cukup bagus, indah, dan sangat bervariasi. Hal itu lah yg akhirnya menggugah lubuk hatiku yg paling dalam (seet daah bahasanya..) untuk mencoba membuat blog juga. Tetapi dari awal sekali aku mulai memperhatikan, tidaklah pada saat itu juga aku langsung menjalankan niat tersebut untuk segera membuat blog ini. Masih ada suatu pikiran2 yg aku pikir harusnya tidak perlu ditakutkan. Misalnya, model blognya nanti gimana yaa, buat blognya mau dimana yaa, kira2 nanti hasilnya bagus nggak yaa, dsb.. Cukup lama pikiran seperti itu ada dalam benakku, dan selama itu pula aku tidak lantas memulai untuk membuat blog (tapi tentunya masih terus memperhatikan/melihat2 blog hasil karya orang lain). Dan.... keluar lah kata2 pada judul di atas, pada hari ini aku beranikan untuk membuat blog ini, walaupun mungkin masih sangat-sangat lah sederhana.


Mudah-mudahan blog ini bisa jauh lebih baik lg, tentunya dengan masih terus belajar dan dengan terus memperhatikan hasil blog2 dari para blogger2 yg lebih senior / lebih dulu 'nyemplung' di dunia per-blog-an. Dan tidak lupa, dengan adanya blog aku ini, semoga bisa membuat aku lebih positif dalam memanfaatkan waktu luang, dan semoga saja bisa memberikan manfaat yg baik, padaku khususnya, dan pada pembaca blog ini pada umumnya.
Selengkapnya...