Jumat, 06 Agustus 2010

Salah Jurusan....

Sebenernya kejadian ini sudah cukup lama aku alami (4 Juni 2010). Tapi berhubung sudah cukup lama ga ngurusin blog, jadi ga pernah ditulis-tulis disini.

Kejadian ini berawal pada saat aku baru saja pindah ke rumah baru (dulunya tinggal bareng abangku), Alhamdulillah sekarang 'tempat berteduh-ku' sudah jadi dan bisa ditempati. Karena lokasinya yang cukup dekat dengan stasiun kereta (Stasiun Sudimara), jadi aku memutuskan untuk naik kereta saja menuju kantor.
Padahal pada saat itu belum pernah sama sekali mencoba naik kereta menuju kantor, hanya mendengar pengalaman-pengalaman dari teman-teman kantor saja yang biasa naik kereta.
Yang aku pikirkan pagi itu sambil berjalan menuju stasiun, nanti penumpangnya rame ga yaah... beli tiketnya nanti di sebelah mana yah... aman ga yah di kereta... dan bermacam pikiran lain terlintas di pikiranku.
Setelah berjalan sekitar 5 menit, akhirnya sampai juga aku di stasiun. Hmmm, ternyata ramai juga ya di sini, mungkin karena memang jam berangkat kerja. Aku coba lihat-lihat kerumunan orang-orang yang mengantri, akhirnya tau juga dimana posisi loketnya. :)

Setelah mendapatkan tiket, aku pun ikut antri bersama penumpang lain di jalur keberangkatan kereta.
Tidak lama kemudian kereta yang ditunggu pun datang, aku dan para penumpang lain berdesak-desakan masuk ke dalam kereta tersebut. Huuh, ternyata penuh juga, sudah tidak ada tempat duduk lagi. Jangankan tempat duduk yang kosong, yang berdiri pun sudah banyak sekali.
Tak apalah pikirku, perjalanan juga kan tidak terlalu jauh, yang penting bisa sampai kantor.

Begitulah, tidak ada yang spesial sampai aku tiba di kantor.
Tetapi tidak pada saat pulang kantor. Kembali aku berencana naik kereta untuk transportasi-ku pulang ke rumah.
Sore itu aku bareng dengan teman kantorku, Hendri. Dia sudah cukup sering naik kereta juga, lumayan lah pikirku, ada teman yang cukup tau area di sekitar Stasiun Sudirman, biar ga terlalu bingung. :)
Setelah mendapat tiket kami pun menunggu kereta kami masing-masing. Karena Hendri naik kereta ke arah Depok, sedangkan aku ke arah Serpong.
Cukup lama kami menunggu, akhirnya ada kereta yang datang juga (yang aku pikir bahwa inilah keretaku).

Disinilah semua berawal. Begitu kereta berhenti, aku pun naik kereta duluan. Pada saat itu Hendri sempat bilang, 'ini kereta lo gus ?' dan dengan mantabnya aku jawab, 'iya Hen, aku duluan yaa...'
Setelah beberapa penumpang naik, kereta pun kembali jalan menuju Stasiun Tanah Abang. Alahmdulillah aku mendapat tempat duduk kali ini. Sesampainya di Tanah Abang, kereta berhenti cukup lama karena disini memang kereta akan berubah arah menuju Serpong, jadi biasanya berhenti sekitar 5 menit sambil menunggu penumpang yang naik.
Pada saat kereta berhenti tersebut, aku dengar suara petugas dari pengeras suara, '...segera diberangkatkan kereta Bekasi Express menuju Bekasi di jalur 6...' Kemudian aku iseng-iseng melihat keluar jendela, loh kok kereta yang aku naiki ini di jalur 6 yaa ?
Lalu aku tanya kepada seorang perempuan di sebelahku, 'ini kereta menuju Serpong bukan yah Mbak ?' '..ooh, bukan Mas, ini kereta menuju Bekasi...'
'oohhhh, makasih yaah Mbak...' (sambil cengar-cengir campur panik...)
Setelah mengucapkan terima kasih, aku pun langsung bergegas menuju pintu untuk segera keluar. Begitu aku turun, pintu pun tertutup dan kereta tersebut kembali melanjutkan perjalannya.

Fiiuuuuhhh....hampir saja...

Disana aku kembali bertanya kepada petugas tentang keretaku, lalu petugas tersebut berkata, '...tunggu saja Mas sebentar lagi, baru saja berangkat dari Stasiun Sudirman.'
Tidak lama kemudian datang lah kereta Express berikutnya, kali ini di dalam sudah cukup ramai, penumpangnya pun sudah banyak yang berdiri. Begitu naik aku langsung tanya kembali ke salah satu penumpang, ternyata kali ini kereta yang aku naiki sudah benar. :)
Walaupun berdiri, tapi pikirku tak apalah, asal tidak salah kereta. :)

Begitu lah pengalaman hari pertamaku naik kereta menuju kantor sampai pulang lagi ke rumah. Akhirnya aku baru mengalami sendiri kebenaran dari pepatah 'Malu bertanya sesat di jalan'.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar